Minggu, 19 Juli 2015

CIRI-CIRI KECANDUAN FUTAW





FENTANYL / PUTAW (ALPHAMETHYLFENTANYL) Orang Indonesia banyak menyangka bahwa putaw sama dengan heroin kelas bawah, padahal heroin merupakan narkotik jenis opioid yang diproses dari getah opium yang terlebih dahulu dijadikan morphine, sedangkan putaw adalah 100% narkotik opioid sintetik alias designer drug. Oleh karena dihasilkan melalui proses sintetik maka harga putaw-pun lebih murah ketimbang heroin dan morphine sehingga harganya terjangkau bagi kalangan menengah orang Indonesia yang memiliki tingkat pendapatan rendah. Walaupun dengan harga yang lebih murah akan tetapi kekuatan bius dari putaw jauh melebihi morphine, yaitu kurang lebih 100x lipat lebih kuat walaupun efek euphorianya kalah kuat ketimbang morphine dan heroin. Salah satu ciri khas yang membedakan antara pemakai putaw dan heroin/morphine adalah pada putaw si pemakai akan merasakan gatal-gatal terutama pada kulit bagian muka dan hidung sedangkan pada heroin/morphine tidak. Cara pemakaian putaw antara lain dimakan, dihisap melalui hidung, dibakar diatas kertas aluminium lalu dihisap asapnya, dicampur dalam rokok, dan disuntik langsung ke pembuluh vena. Umumnya semakin seseorang kecanduan putaw, ia akan segera beralih ke cara penyuntikan, pemakaian jarum suntik secara bergantian akan sangat rentan tertular HIV dan Hepatitis B/C. Penyuntikan putaw sangat rentan dan berakibat overdosis, karena putaw yang beredar di pasar gelap tidak bisa dipastikan kadar kemurniannya. Overdosis putaw sering berakibat pada kematian jika tidak ditangani dengan cepat. karena si pemakainya tidak bisa bernafas. Putaw tergolong jenis narkotik yang paling cepat menimbulkan efek kecanduan (bahkan lebih cepat dari heroin) baik kecanduan secara fisik (sakaw) maupun secara psikologis (sugesti untuk memakainya lagi). Kecanduan fisik yang ditimbulkan dari putaw juga sangat menderita dan berbahaya (bisa menyebabkan komplikasi dan kematian), sedangkan kecanduan psikologisnya juga sangat kuat dan tahan lama meskipun seseorang telah berhenti memakainya selama puluhan tahun. Ciri-ciri dari sakaw antara lain: 1. tulang dan sendi terasa sangat ngilu dan meriang 2. sakit kepala, demam, dan kadang diare/muntah-muntah 3. mata dan hidung terus berair 4. mudah kedinginan (menggigil) dan banyak berkeringat dingin 5. depresi dan sangat mudah marah 6. insomnia Pecandu yang sedang sakaw kemungkinan besar akan berbuat kriminal untuk memenuhi kebutuhan putaw-nya. Pemakaian jangka panjang akan menyebabkan penyumbatan oleh kristal-kristal berwarna biru di dalam pembuluh darah di sekitar tangan, kaki, leher, dan kepala sehingga menjadi benjolan keras seperti bisul di dalam tubuh, jika penyumbatan ini munculnya di daerah otak maka besar kemungkinan ia akan mati. Selain itu pemakaian jangka panjang dari putaw juga akan mengakibatkan kebutaan, kerusakan pada organ tubuh seperti liver, ginjal, organ pencernaan, dan paru-paru. Ingat! sekali saja mencoba dapat dipastikan anda akan terjerumus ke dalamnya. Menurut berbagai kesaksian dari para pekerja krematorium (pembakaran jenazah) yang mereka temukan setelah mereka menumbuk jenazah yang telah dibakar dan yang meninggal karena putaw, mereka sering mendapati kristal-kristal kecil dan bentuknya agak panjang berwarna biru terang yang tidak hancur terbakar walaupun telah dikremasi. Hal ini memang belum dibuktikan oleh ilmuwan dan dokter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar