Jumat, 20 Maret 2015

9 Efek samping mengonsumsi alkohol

 Beberapa jenis minuman beralkohol tertentu mungkin menyehatkan jika dikonsumsi. Namun ternyata ada efek samping dari mengonsumsi alkohol bagi kesehatan. Apa saja? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Mag for Women berikut ini.
HatiKebiasaan minum alkohol berlebihan bisa merusak hati secara pelan-pelan. Tanpa sadar, hati terancam mengalami kerusakan jika konsumsi alkohol tidak dihentikan.
MabukSalah satu efek alkohol yang langsung bisa dirasakan adalah mabuk dan hangover keesokan harinya. Gejala hangover biasanya berupa sakit kepala, lemas, mual, dan tidak enak badan.
MentalAlkohol bukan cuma memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga mental. Konsumsi alkohol pun sering dikaitkan dengan pendapat yang buruk akibat gagal fokus terhadap suatu hal.
MasyarakatDi beberapa tempat, minum alkohol mungkin sudah menjadi hal yang wajar dilakukan. Namun masih banyak pula masyarakat yang memandang rendah dan buruk orang-orang yang mengonsumsi alkohol.
MataKonsumsi alkohol mengganggu regulasi air di dalam tubuh. Akibatnya, akan timbul kantung pada mata seperti kurang tidur di keesokan harinya setelah mengonsumsi alkohol berlebihan.
MulutBau mulut peminum alkohol bisa dibilang sangat tidak sedap. Tentu saja hal ini menjadi penghilang daya tarik seseorang yang suka minum alkohol.
TertipuKarena mental juga terkena efek konsumsi alkohol, banyak pria menganggap wanita jadi terlihat lebih cantik ketika mereka mabuk. Hal serupa juga terjadi pada wanita. Sehingga mereka seolah tertipu dengan pandangannya sendiri.
KecelakaanMabuk dan mengendarai kendaraan adalah dua hal yang sebaiknya tidak dilakukan bersamaan. Sebab selain membahayakan nyawa sendiri, besar risiko kecelakaan yang terjadi.
JaninIbu hamil pun sebaiknya menghindari konsumsi alkohol. Sebab alkohol bisa menghambat pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko bayi lahir cacat.
Itulah berbagai efek samping mengonsumsi alkohol. Meski minum alkohol punya beberapa manfaat, namun konsumsi berlebihan ternyata buruk bagi kesehatan
9 Efek samping mengonsumsi alkohol

EFEK SAMPING & CIRI – CIRI PECANDU NARKOBA

EFEK SAMPING & CIRI – CIRI PECANDU NARKOBA
Efek narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara pemakaian, pemakaian sebelumnya dan harapan pengguna. Selain kegunaan medis untuk mengobati nyeri, batuk dan diare akut, narkotika menghasilkan perasaan “lebih membaik” yang dikenal dengan eforia dengan mengurangi tekanan psikis. Efek ini dapat mengakibatkan ketergantungan. tanda tanda fisik, dapat dilihat dari tanda – tanda fisik si pengguna, seperti :
1. mata merah
2. mulut kering
3. bibir bewarna kecoklatan
4. perilakunya tidak wajar
5. bicaranya kacau
6. daya ingatannya menurun
Ada pun tanda – tanda dini anak yang telah menggunakan narkotik dapat dilihat dari beberapa hal antara lain :
1. anak menjadi pemurung dan penyendiri
2. wajah anak pucat dan kuyu
3. terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak
4. matanya berair dan tangannya gemetar
5. nafasnya tersengal dan susuh tidur
6. badannya lesu dan selalu gelisah
7. anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menantang orang tua
Lalu bagaimana mengetahui bahwa anggota keluarga jadi pecandu obat terlarang itu? Mardan Sadzali memberikan ciri-ciri yang mudah diketahui pada pecandu narkoba.
• Pecandu daun ganja : Cenderung lusuh, mata merah, kelopak mata mengattup terus, doyan makan karena perut merasa lapar terus dan suka tertawa jika terlibat pembicaraan lucu.
• Pecandu putauw : Sering menyendiri di tempat gelap sambil dengar musik, malas mandi karena kondisi badan selalu kedinginan, badan kurus, layu serta selalu apatis terhadap lawan jenis.
• Pecandu inex atau ekstasi : Suka keluar rumah, selalu riang jika mendengar musik house, wajah terlihat lelah, bibir suka pecah-pecah dan badan suka keringatan, sering minder setelah pengaruh inex hilang.
• Pecandu sabu-sabu : gampang gelisah dan serba salah melakukan apa saja, jarang mau menatap mata jika diajak bicara, mata sering jelalatan, karakternya dominan curiga, apalagi pada orang yang baru dikenal, badan berkeringat meski berada di dalam ruangan ber-AC, suka marah dan sensitive.
Pesan Admin
Silahkan tinggalkan komentar, pertanyaan, pendapat, atau curahan hati. Kami akan berusaha untuk menanggapi setiap komentar yang ada. Partisipasi Anda akan sangat berarti bagi kelangsungan dan pengembangan blog ini. Terima kasih.
ARTIKEL TERKAIT

Narkotika

Sebagai contoh, untuk masyarakat di pedalaman Sumatera, mengkonsumsi daun ganja (Cannabis atau Marijuana) sebagai bumbu masakan adalah hal yang wajar. Sebab, sebagai pohon yang tumbuh liar di hutan-hutan pelosok Sumatera, seperti Aceh, tentunya dapat dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk bahan masakan keluarganya yang berfungsi sebagai penyedap.
Atau bila kita pergi ke rumah sakit, maka narkoba jenis Morfin sering dipakai pihak kedokteran untuk obat kebal. Jika ada sebuah operasi untuk seorang pasien, mau tidak mau pihak rumah sakit atau tim medis akan memberikan suntik baal (kebal) agar tidak merasa sakit saat dilakukan operasi.
Sebenarnya menurut definisi narkoba itu sendiri merupakan obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, sehingga dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, serta mengurangi rasa nyeri bagi pengguna.
Untuk itu seyogyanya hanya dipakai oleh pihak kedokteran atau tim medis serta para peneliti di laboratorium tertentu yang berguna untuk melaporkan hasil penelitiannya pada masyarakat luas. Tetapi sayangnya, terkadang penggunaan narkoba malah disalahgunakan oleh orang atau pihak tertentu yang bukan kepentingannya
Seperti contoh, ganja yang semestinya untuk hal positif, karena disalahgunakan malah menjadi negatif dan sama sekali tidak bermanfaat. Sebab, ganja tersebut dipakai untuk bersenang-senang atau euforia sesaat dengan menghisapnya yang dibuat seperti lintingan rokok. Akibat semakin luasnya penyimpangan yang dilakukan, terutama kalangan remaja, membuat ganja dimasukkan sebagai zat terlarang yang berada dalam golongan satu dengan heroin.
Hampir serupa dengan ganja, pemakaian narkoba jenis serbuk putih seperti Heroin, Kokain atau Morfin digunakan untuk bersenang-senang sesaat. Melalui efek sampingnya yang menimbulkan euforia dan halusinasi, narkoba seperti itu malah membuat penggunanya seperti orang yang tidak sadar.  
Atau dengan kata lain, mengkonsumsi narkoba seperti itu sama saja dengan menjerumuskan pemakainya dalam ketidakjelasan masa depan. Karena hanya senang sesaat yang didapat, namun efek ketagihan dengan bahaya latin kerusakan mental jika dikonsumsi terus menerus akan merenggut sang pemakainya.
Berikut ini adalah beberapa jenis narkotika, psikotropika dan zat adiktif atau narkoba yang banyak beredar di masyarakat luas, yaitu:
1.   Ganja / Maryuana / Cannabis Sativa / Gele / Cimeng
Tumbuhan seperti ini yang bagiannya banyak dipakai seperti daun, bunga, biji dan batang, awalnya berfungsi untuk mengatasi keracunan dan penyedap bumbu masakan. Hanya saja, setelah banyak disalahgunakan, cimeng atau gele yang di masyarakat dikenal dengan bahasa slang dari arti ganja itu, dijadikan bahan campuran untuk lintingan rokok.
Ciri-ciri bagi orang yang baru memakai ganja untuk pertama kali adalah:
- Mata terlihat merah
- Tubuh terasa lemas dan tampak kelelahan
- Bola mata menjadi besar
- Pikiran seperti berkunang-kunang
- Ada perasaan gelisah namun dari luar terlihat senang
Sementara itu, efek buruk dari mengkonsumsi ganja adalah:
- Daya tangkap syaraf otak berkurang
- Penglihatan mata terasa kabur dan samar
- Kurangnya konsentrasi
- Pasokan sirkulasi darah ke jantung berkurang
- Sering terlihat salah tingkah dalam aktivitas yang dilakukan
Sedangkan bagi pecendu yang merasa enak dalam mengkonsumsi ganja, terlihat seperti:
- Rasa gembira yang berlebihan (Euforia)
- Percaya diri yang meningkat pesat
- Indera pendengaran lebih aktif dan peka
2. Morfin
Morfin adalah semacam zat senyawa yang merupakan perpaduan hasil ekstraksi dari opium dengan zat kimia tertentu untuk menghilangkan rasa sakit bagi pasien yang menderita penyakit tertentu. Sejatinya, morfin dapat meminimalisir rasa sakit, mengurangi rasa lapar, dan merangsang batuk.
Hanya saja efek samping yang disebabkan juga tidak kalah buruknya yang menurut hasil penelitian adalah menderita susah tidur (insomnia) dan mimpi buruk. Dewasa ini, penggunaan morfin di kalangan medis telah banyak diganti dengan obat-obatan lain yang memiliki kegunaan sama namun ramah bagi pemakainya.
3. Heroin
Dapat disebut sebagai keturunan morfin atau opioda semisintatik dengan proses kimiawi yang dapat menimbulkan ketergantungan dan kecanduan yang berlipat ganda dibandingkan morfin. Heroin banyak dipakai para pecandunya dengan cara menyuntik heroin ke otot atau urat/ pembuluh vena di kulit, karena ketidaktahuan atau memang sengaja berbuat seperti itu untuk menimbulkan efek euforia dan histeris.
4. Kokain
Bubuk kristal berwarna putih yang didapat dari hasil ekstraksi  dengan daun coca (erythoroxylon coca) dapat membuat rangsangan pada sambungan syaraf dengan cara diminum atau mencampurnya dengan minuman yang digunakan tim medis di dunia kedokteran.
Hanya saja, setelah sampai di masyarakat luas, kokain ini disalah gunakan menjadi sejenis zat atau obat perangsang dengan cara disuntik ke pembuluh darah atau dihirup dari hidung dengan sebuah pipa kecil. Sama halnya dengan  yang dilakukan oleh suku Indian di benua Amerika, oleh penduduk setempat kokain digunakan untuk mendapat efek stimulan dalam bertempur kepada musuh-musuhnya.
Akibat penggunaan dari kokain menurut penelitian hanya dirasakan sebentar saja, yaitu tidak sampai lima belas menit yang meliputi rasa senang, pede, terangsang, dan menambah tenaga serta stamina. Hanya saja setelah seperempat jam itu, maka perasaan enak akan hilang seketika dan berubah menjadi rasa lelah yang berkepanjangan. Selain itu pengguna juga dapat mengalami depresi mental dan ketagihan untuk menggunakannya lagi, lagi, dan lagi sampai mati.
Efek psikologis atau mental yang didapat dari pemakaian kokain adalah:
- Darah tinggi
- Sulit tidur
- Bola mata menjadi kecil
- Nafsu makan menjadi hilang yang menyebabkan kurus
- Jantung berdetak lebih cepat
- Perasaan tidak menentu dan sebagainya.
5. Shabu-shabu
Sejenis nama yang identik dengan masakan Jepang, namun shabu-shabu ini yang bernama Metamfetamina, adalah sebuah serbuk berwarna putih kristal. Awalnya dibuat pada akhir abad 20 untuk mengobati gangguan
#
Sebagai contoh, untuk masyarakat di pedalaman Sumatera,  bagi penderita hiperaktifitas, yaitu seseorang yang tidak bisa diam.
Tetapi seiring berjalannya waktu, shabu-shabu malah disalahgunakan dengan pemakaian yang menyimpang. Di Indonesia sendiri banyak selebritis, olahragawan dan musisi yang karirnya hancur akibat mengkonsumsi narkoba jenis ini. Shabu-shabu sendiri sejatinya adalah berbentuk pil, namun karena banyak disalahgunakan menjadi serbuk yang pemakaiannya menggunakan kertas alumunium yang dibakar dan asapnya dihisap melalui hidung dengan memakai botol kaca yang dibuat khusus bernama bong.
Beberapa akibat yang dihasilkan dari Shabu-shabu adalah:
- Jantung terasa berdebar-debar
- Suhu badan naik
- Tidak bisa tidur hingga wajah terlihat pucat
- Timbul euforia yang tinggi hingga halusinasi
- Nafsu makan menghilang
- Gigi menjadi rapuh karena kekurangan kalsium
- Dan, depresi berkepanjangan
Dari beberapa uraian kelima contoh jenis Narkoba tersebut, seyogyanya untuk dihindari penggunaannya. Agar, jangan sampai generasi masa depan nanti terjerumus kedalam kegelapan karena sudah menjadi pecandu yang dapat merusak mental dan akhlaknya.

Alprazolam

Alprazolam adalah obat yang termasuk dalam kelompok benzodiazepines. Biasanya obat ini digunakan untuk mengatasi kecemasan dan serangan panik. Obat ini membuat penderita merasa lebih tenang dan tidak terlalu tegang. Dosis obat ini sebaiknya diambil yang paling rendah dengan frekuensi paling pendek sesuai dengan gejala yang ada.
Alprazolam-Alodokter
Obat ini bekerja di dalam otak dan saraf untuk menghasilkan efek menenangkan dengan meningkatkan efek dari zat kimia alami dalam tubuh yang disebut GABA atau gamma aminobutyric acid. Setelah pengobatan selama empat minggu, peninjauan ulang sebaiknya dilakukan dilakukan jika ingin diperpanjang. Maksimum penggunaan obat ini umumnya adalah 3 bulan.

Tentang Alprazolam

Jenis obatObat benzodiazepine
GolonganObat resep
ManfaatMengatasi kecemasan, serangan panik, kecemasan yang berkaitan dengan depresi
Dikonsumsi olehDewasa
Bentuk obatTablet, cairan oral, obat larut
Alprazolam adalah jenis obat keras yang diberikan sesuai dengan resep dokter. Pastikan untuk mengikuti resep yang disarankan oleh dokter berdasarkan kondisi kesehatan Anda. Tanyakan kepada dokter sebelum Anda mulai meminum obat ini untuk mengetahui risiko dan manfaatnya.

Peringatan:

  • Berhati-hatilah dan beri tahu dokter jika Anda alergi dengan kelompok obat benzodiazepine atau alergi lainnya.
  • Jika mengonsumsi obat ini, sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan alat berat. Obat ini bisa menyebabkan pusing dan mengantuk. Orang-orang lanjut usia akan lebih sensitif dengan alprazolam. Mereka cenderung lebih mengantuk dan bisa mengalami gangguan keseimbangan.
  • Bagi wanita hamil, sesuaikan dosis dan pemakaian berdasarkan anjuran dokter. Obat ini bisa berbahaya bagi janin jika diminum dalam dosis tinggi.
  • Ibu yang sedang menyusui tidak dianjurkan untuk mengonsumsi alprazolam karena dapat berdampak pada bayi melalui ASI.
  • Terdapat kemungkinan Anda kesulitan mengingat kejadian sejak mengonsumsi obat ini hingga efek dari obat menghilang. Untuk mengurangi dampaknya, Anda butuh tidur yang cukup setelah minum obat ini.
  • Jika tidak sengaja melewatkan dosis meminum alprazolam, disarankan segera meminum begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan mengganti jadwal yang terlewat dengan menggandakan dosis alprazolam berikutnya.
  • Berhenti mengonsumsi obat ini perlu dilakukan secara bertahap dengan mengurangi dosis secara perlahan-lahan. Langsung berhenti mengonsumsi alprazolam secara mendadak dapat menimbulkan efek buruk seperti kejang-kejang.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Alprazolam

Alprazolam umumnya diberikan sebanyak 0.25-0.5 mg, 2-3 kali sehari. Dosis maksimum alprazolam adalah 4 mg per hari. Dosis akan diberikan sesuai dengan kondisi kesehatan, umur dan respons pasien terhadap obat ini. Peningkatan dan pengurangan dosis obat ini perlu dilakukan secara bertahap untuk meminimalisasi efek samping dan gejala putus obat.

Mengonsumsi Alprazolam dengan Benar

Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi alprazolam. Keberhasilan obat ini juga tergantung pada cara mengonsumsi dengan benar.
Usahakan untuk mengonsumsi alprazolam pada waktu yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya. Jangan mengubah dosis alprazolam kecuali disarankan oleh dokter Anda. Jika Anda melewatkan satu jadwal, segera konsumsi jika jadwal berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan mengonsumsi dua dosis sekaligus untuk menggantikan dosis yang terlewat.
Obat ini bisa menyebabkan gejala-gejala kecanduan. Jadi jika ingin menghentikan pemakaian alprazolam, ikuti anjuran dari dokter. Jangan berhenti atau melanjutkan mengonsumsi alprazolam kecuali disarankan dokter. Dosis obat bisa dikurangi perlahan sebelum akhirnya dihentikan. Hal ini dilakukan untuk menghindari gejala putus obat atau menyebabkan penyakit awal kembali.

Kenali Efek Samping  dan Bahaya Alprazolam

Alprazolam akan diberikan oleh dokter jika manfaatnya lebih banyak daripada efek samping yang ditimbulkan. Reaksi tiap orang terhadap obat ini berbeda-beda. Sulit menentukan efek samping mana atau apakah Anda akan merasakan efek samping. Yang terpenting, beri tahu dokter jika Anda bermasalah dengan obat yang dikonsumsi.
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah:
  • Mudah mengantuk
  • Pusing
  • Peningkatan produksi air liur
  • Perubahan pada nafsu atau gairah seksual
  • Perubahan suasana hati
  • Gangguan ingatan
Jika terjadi efek samping yang sangat jarang terjadi seperti penyakit kuning, kejang-kejang, kesulitan berbicara, atau gangguan keseimbangan, segera temui dokter.

Tramadol

Generik HJ
     
tramadol
     
TRAMADOL 
.: KEMASAN & NO REG :.
Tramadol 50 mg kapsul (1 box berisi 5 strip @ 10 kapsul), No. Reg : GKL0308509701A1.
 
.: FARMAKOLOGI :.
Tramadol adalah analgesik kuat yang bekerja pada reseptor opiat. Tramadol mengikat secara stereospesifik pada reseptor di sistem saraf pusat sehingga menghambat sensasi nyeri dan respon terhadap nyeri. Disamping itu tramadol menghambat pelepasan neurotransmiter dari saraf aferen yang sensitif terhadap rangsang, akibatnya impuls nyeri terhambat. Tramadol peroral diabsorpsi dengan baik dengan bioavailabilitas 75%. Tramadol dan metabolitnya diekskresikan terutama melalui urin dengan waktu 6,3 – 7,4 jam.
 
.: INDIKASI :.
Untuk pengobatan nyeri akut dan kronik yang berat, nyeri pasca pembedahan.
 
.: KONTRA INDIKASI :.
  • Penderita ketergantungan obat dan opium
  • Penderita yang sensitif terhadap tramadol atau opiat dan penderita yang mendapatkan pengobatan dengan penghambat MAO, intoksikasi akut dengan alkohol, hipnotik, analgesik, atau obat-obat yang mempengaruhi SSP lainnya.
 
.: DOSIS :.
Dewasa dan anak di atas 16 tahun :
  • Dosis umum : dosis tunggal 50 mg Dosis tersebut biasanya cukup untuk meredakan nyeri, apabila masih terasa nyeri dapat ditambahkan 50 mg setelah selang waktu 4 – 6 jam.
  • Dosis maksimum 400 mg sehari.
  • Dosis sangat tergantung pada intensitas rasa nyeri yang diderita. Penderita gangguan hati dan ginjal dengan bersihan klirens < 30 mL/menit : 50 – 100 mg setiap 12 jam, maksimum 200 mg sehari.
  • Dosis yang dianjurkan untuk pasien dengan cirrhosis adalah 50 mg setiap 12 jam.
 
.: EFEK SAMPING :.
Efek samping yang umum terjadi seperti pusing, sedasi, lelah, sakit kepala , pruritis, berkeringat, kulit kemerahan, mulut kering, mual, muntah, dispepsia dan konstipasi.
 
.: OVER DOSIS :.
 
 
.: PERINGATAN DAN PERHATIAN :.
  • Pada penggunaan jangka panjang dapat terjadi ketergantungan, sehingga dokter harus menentukan lama pengobatan.
  • Hati-hati penggunaan pada penderita trauma kepala, meningkatnya tekanan intrakranial, gangguan fungsi ginjal dan hati yang berat atau hipersekresi bronkhus, karena dapat mengakibatkan meningkatnya resiko kejang atau syok. 
  • Penggunaan bersama dengan obat-obat penekan SSP lain atau penggunaan dengan dosis berlebih dapat menyebabkan menurunnya fungsi paru.
  • Penggunaan selama kehamilan harus mempertimbangkan manfaat dan resikonya baik terhadap janin maupun ibu.
  • Hati-hati penggunaan pada ibu menyusui, karena tramadol diekskresikan melalui ASI.
  • Tramadol dapat mengurangi kecepatan reaksi penderita, seperti kemampuan mengemudikan kendaraan atau menjalankan mesin.
  • Depresi pernafasan akibat dosis yang berlebihan dapat dinetralisir dengan nalokson, sedangkan kejang dapat diatasi dengan pemberian benzodiazepin.
  • Meskipun termasuk antagonis opiat, tramadol tidak dapat menekan gejala withdrawal akibat pemberian morfin.
  • Tidak dianjurkan penggunaan pada anak di bawah 16 tahun karena keamanan dan khasiat belum ditetapkan.
  • Tramadol mempunyai potensi menyebabkan ketergantungan fisik dan psikis seperti pada morfin (opium).
  • Tidak dianjurkan penggunaan pada pasien yang mempunyai kecenderungan melakukan penyalahgunaan obat, mempunyai riwayat ketergantungan obat atau pengguna opium kronis.
 
.: INTERAKSI OBAT :.
Efek analgesik dan sedasi tramadol ditingkatkan pada penggunaan bersama dengan obat-obat yang bekerja pada SSP seperti transquilizer, hipnotik.
 
.: LAIN-LAIN :.
Penyimpanan:
Simpan di tempat kering, suhu ≤ 30oC.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER