Rabu, 28 Oktober 2015

Cara Menyembuhkan Pecandu Narkoba

Narkoba yang beredar di Indonesia dapat digolongkan dalam 2 jenis yaitu narkotika jenis tanaman seperti ganja dan jenis bukan tanaman seperti putaw, sabu, ecstasy/inex, dan heroin (jenis bukan tanaman ini disebut dengan istilah psikotropika).
Di Indonesia, penyalahgunaan terhadap narkoba dapat dipidanakan baik dengan pidana kurungan maupun rehabilitasi. Pidana terhadap penyalahgunaan narkoba ini dikategorikan sebagai salah satu pidana khusus. Undang-undang yang mengatur mengenai penyalahgunaan narkoba ini adalah UU No.35/2009 tentang Narkotika yang merupakan pembaruan dari UU No.22/1997 tentang narkotika dan UU No.05/1997 tentang Psikotropika.
Sebagai salah satu pidana khusus, maka kasus penyalahgunaan narkoba ini terkait erat dengan PP No.28/2006, di mana seorang narapidana pidana khusus harus menjalani 1/3 dari masa pidananya baru kemudian akan mendapatkan haknya seperti remisi dan lain-lainnya (Kecuali pengguna murni yang terjerat pasal 127 UU No.35/2009).
Pasal-pasal dalam UU No.35/2009 yang umum digunakan untuk menjerat para pelaku penyalahgunaan narkoba ini adalah:
  • Pasal 111 UU No.35/2009, jika terbukti memiliki narkotika jenis tanaman,
  • Pasal 112 UU No.35/2009, jika terbukti memiliki narkotika jenis bukan tanaman (psikotropika),
  • Pasal 113 UU No.35/2009, jika terbukti memproduksi ataupun mengimpor narkotika baik dalam bentuk tanaman maupun bukan tanaman,
  • Pasal 114 UU No.35/2009, jika terbukti mengedarkan narkotika baik dalam bentuk tanaman maupun bukan tanaman, dan
  • Pasal 127 UU No.35/2009, jika terbukti menggunakan narkotika baik dalam bentuk tanaman maupun bukan tanaman bagi dirinya sendiri (pengguna murni). *(Khusus pasal 127 ini berlaku rehabilitasi di panti rehabilitasi khusus narkoba, pidananya lebih ringan dari pasal-pasal lainnya, tidak dikenakan denda ataupun pidana tambahan. Pada kenyataan masih ada yang terjerat pasal 127 ini, namun ditempatkan di rutan/lapas dan bukan di panti rehabilitasi khusus narkoba.)
Peredaran Narkoba di Indonesia sudah termasuk mengkuatirkan, banyak merusak generasi muda, sadar akan akibatnya namun sulit menghilangkan dan memberantasnya. Dalam pengalaman dan perjalanan hidup saya pernah menyaksikan sendiri bagaimana tragisnya nasib seorang pecandu berat narkoba terutama jenis psikotropika. Badan yang tadinya kekar, kuat, tegap dan padat berisi, hanya dalam hitungan bulan menjadi seperti mayat hidup/zombie. Mengerikan!. Apalagi di tambah dengan ancaman penyebaran HIV/AIDS di kalangan pecandu Putaw akibat dari penggunaan jarum suntik/insul secara bersama-sama tanpa memperhatikan kebersihan insul itu sendiri. Satu orang terkena HIV/AIDS, maka akan menular ke yang lainnya yang menggunakan insul yang sama.
Lantas bagaimanakah cara memberantas narkoba itu sendiri? namun itu tentunya bukan menjadi wewenang saya. Namun saya berpandangan, jika tidak ada lagi yang menggunakan sesuatu, maka yang mengedarkan pun akan ikut berkurang bahkan hilang, jika sudah tidak ada yang menggunakan dan mengedarkan, maka tentunya tidak akan ada lagi yang memproduksi. Mudah, kelihatannya... kenyataannya sulit dan sungguh sulit. Narkoba meracuni seseorang dari sebuah perkataan awal yaitu "mencoba"... mencoba dengan berbagai alasan... entah itu karena pelarian dari sebuah masalah yang berat... entah itu karena efek dari pergaulan yang tidak pas... dan beragam alasan lainnya.
Lantas bagaimana caranya jika seseorang sudah begitu kecanduan bisa sembuh atau disembuhkan?
Berikut saya kisahkan pengalaman saya di lapas menyaksikan bagaimana seorang dan juga beberapa dan bahkan banyak pengguna yang bisa sembuh dari kecanduannya secara tidak sengaja dan karena keadaan yang memaksa. Jika dikatakan keadaan yang memaksa... untuk sembuh dari kecanduan narkoba memang harus dipaksakan dengan tekad yang kuat dan juga campur tangan dari pihak lain.
Ini kisahnya... Kisah seorang teman yang merupakan pecandu kelas berat psikotropika jenis Putaw. Sebutlah namanya adalah Ucok.
Ucok adalah seorang terpidana kasus penghilangan nyawa orang lain dengan hukuman selama 14 tahun. Dengan alasan stress dan berat pikiran semenjak di rutan selama menjalani masa tahanan dan persidangan hingga kemudian menjalani hampir 2 tahun di dalam rutan dan selama itu pula ia menjelma dari yang tidak tahu menahu soal narkoba menjadi seorang pecandu kelas berat Psikotropika jenis Putaw. (jika anda simak maka narkoba bukan hanya meracuni pengguna yang telah terhukum namun juga meracuni terhukum yang bukan kasus narkoba).
Dengan hukuman yang tinggi, posisi Ucok di untungkan karena menjadi pentolan alias salah satu yang di tuakan dan di segani di dalam rutan. Namun ada satu ketakutannya yaitu ia takut dipindahkan ke Lapas. Dengan segala trik  ia berusaha agar setelah proses persidangan selesai, jangan sampai dirinya di pindahkan ke Lapas, karena banyak gosip bahwa seorang pentolan akan di hajar habis-habisan jika dipindahkan ke Lapas. Gosip di hajar bukan hanya oleh petugas namun juga oleh warga binaan lainnya. Itulah yang menghantui pikiran Ucok.
Jadi begitu akan dipindahkan dan dipanggil namanya... dengan segera Ucok menyuntikkan Putaw sebanyak-banyaknya ke dalam tubuhnya. Sehingga begitu tiba di Lapas, pihak Lapas pun menolak karena kecanduan Ucok yang parah... akhirnya Ucok di kembalikan ke Rutan dan di tempatkan di rumah sakit Rutan. Demikian hingga beberapa kali terjadi seperti itu.
Apesnya Ucok dan akhirnya pihak Lapas menerima karena memang sudah tidak ada alasan seorang terpidana yang sudah lengkap berkasnya berada di rutan yang diperuntukkan bagi tahanan. Dan itu berbarengan dengan saya saat pemindahan. Ucok pun akhirnya menjadi warga binaan di Lapas. Sebagai Warga Binaan baru... maka akan menjalani masa pengasingan atau sterilisasi di sel yang berada di atas menara. Tidak sebebas Warga Binaan lainnya yang telah lama menghuni Lapas itu.
Masa pengasingan berlangsung selama kurang lebih 3 bulan. Selama 3 bulan itu yang bisa dilakukan hanya duduk, diam, kadang ngobrol dengan yang lain, makan dan kemudian tidur. Bagaimana dengan Ucok? dan bagaimana dengan para pecandu lainnya yang berada di sel itu selama hampir 3 bulan?
Jawabannya adalah... Dahsyat teriakan dan mandinya. Ucok dan beberapa pecandu mengerang, menggigil, mandi... berlangsung selama beberapa minggu... syukurnya Ucok dan beberapa pecandu lainnya masih bisa makan. Makanan datang sehari 3 kali.
Hingga 2 bulan berlalu... dan selama dua bulan, teriakan, gigilan, erangan Ucok dan pecandu lainnya mulai berkurang... Wajah Ucok sudah tampak mulai segar... agak tenang... walaupun masih menggigil... hal itu teratasi dengan mandi dan mandi.
Ngeri sekali menyaksikan pemandangan mereka kecanduan namun tak lagi menemukan narkoba... mau teriak pun siapa yang peduli kecuali pengantar makanan yang setia mengantar makanan pagi, siang, dan sore.
3 bulan berlalu... masa pengasingan dan sterilisasi selesai... dipindahkan ke blok umum... Ucok dan beberapa pecandu lainnya sudah sangat segar... ia pun sempat bertutur pada saya bahwa keinginan untuk mengkonsumsi Putaw sudah hilang.
Hingga saya bebas... Ucok aktif dalam kegiatan-kegiatan di gereja Lapas. Ia sembuh dari kecanduan beratnya karena prosedur pengasingan dan sterilisasi.
Dari pengalaman menyaksikan hal itu, saya mencoba menuangkan ini untuk berbagi. Hal ini tentunya bisa diterapkan pula dengan keadaan yang lebih baik daripada ruangan dan keadaan di penjara. Jika ada teman, saudara yang kecanduan... maka sebelum terjerat hukum tidak ada salahnya mencoba dari pengalaman yang saya tuturkan di atas.
Hal yang dapat dilakukan jika ada teman atau saudara yang kecanduan narkoba... memang agak berat jika melihat mereka akan menderita... jika tidak dimulai maka tidak akan berakhir.
Yang dapat kita lakukan:
  • Sediakan ruangan khusus, jika perlu dengan pintu teralis. Ruangan lengkap dengan kamar mandi. Karena pecandu pasti akan menggigil akibat kecanduan.
  • Sediakan bacaan cerita ataupun bacaan rohani akan lebih baik
  • Perlu juga jika memungkinkan memanggil pemuka agama atau yang memahami agama sesuai kepercayaan masing-masing untuk memberikan siraman rohani yang menenangkan bagi pecandu.
  • Sediakan makanan yang bergizi dengan menu 4 sehat 5 sempurna untuk mengembalikan kesegaran tubuh si pecandu.
  • Berikan pendampingan dan semangat untuk sembuh dari kecanduan narkoba.
  • Hiburan seperti televisi pun jika di rasa perlu silakan berikan.
  • Setelah seminggu atau dua minggu... ajak keluar pagi dari ruangannya untuk sedikit berolah raga... terus menerus hingga kecanduannya benar-benar teratasi dan sembuh.
  • Jangan sampai pecandu kabur dari ruangan. Karena usaha untuk menyembuhkannya akan sia-sia.
Demikian... memang akan menyedihkan menyaksikannya... namun demi kesembuhan seorang pecandu... sebelum hukum menjeratnya. Hukuman untuk penyalahgunaan narkoba sangat berat. Minimal untuk seorang pengguna murni bisa 2 tahun. Demikian saya bagikan cara sederhana ini berdasarkan pengalaman dan apa yang saya saksikan sendiri di dalam Lapas. ~Hsu~

Minggu, 19 Juli 2015

CIRI-CIRI KECANDUAN FUTAW





FENTANYL / PUTAW (ALPHAMETHYLFENTANYL) Orang Indonesia banyak menyangka bahwa putaw sama dengan heroin kelas bawah, padahal heroin merupakan narkotik jenis opioid yang diproses dari getah opium yang terlebih dahulu dijadikan morphine, sedangkan putaw adalah 100% narkotik opioid sintetik alias designer drug. Oleh karena dihasilkan melalui proses sintetik maka harga putaw-pun lebih murah ketimbang heroin dan morphine sehingga harganya terjangkau bagi kalangan menengah orang Indonesia yang memiliki tingkat pendapatan rendah. Walaupun dengan harga yang lebih murah akan tetapi kekuatan bius dari putaw jauh melebihi morphine, yaitu kurang lebih 100x lipat lebih kuat walaupun efek euphorianya kalah kuat ketimbang morphine dan heroin. Salah satu ciri khas yang membedakan antara pemakai putaw dan heroin/morphine adalah pada putaw si pemakai akan merasakan gatal-gatal terutama pada kulit bagian muka dan hidung sedangkan pada heroin/morphine tidak. Cara pemakaian putaw antara lain dimakan, dihisap melalui hidung, dibakar diatas kertas aluminium lalu dihisap asapnya, dicampur dalam rokok, dan disuntik langsung ke pembuluh vena. Umumnya semakin seseorang kecanduan putaw, ia akan segera beralih ke cara penyuntikan, pemakaian jarum suntik secara bergantian akan sangat rentan tertular HIV dan Hepatitis B/C. Penyuntikan putaw sangat rentan dan berakibat overdosis, karena putaw yang beredar di pasar gelap tidak bisa dipastikan kadar kemurniannya. Overdosis putaw sering berakibat pada kematian jika tidak ditangani dengan cepat. karena si pemakainya tidak bisa bernafas. Putaw tergolong jenis narkotik yang paling cepat menimbulkan efek kecanduan (bahkan lebih cepat dari heroin) baik kecanduan secara fisik (sakaw) maupun secara psikologis (sugesti untuk memakainya lagi). Kecanduan fisik yang ditimbulkan dari putaw juga sangat menderita dan berbahaya (bisa menyebabkan komplikasi dan kematian), sedangkan kecanduan psikologisnya juga sangat kuat dan tahan lama meskipun seseorang telah berhenti memakainya selama puluhan tahun. Ciri-ciri dari sakaw antara lain: 1. tulang dan sendi terasa sangat ngilu dan meriang 2. sakit kepala, demam, dan kadang diare/muntah-muntah 3. mata dan hidung terus berair 4. mudah kedinginan (menggigil) dan banyak berkeringat dingin 5. depresi dan sangat mudah marah 6. insomnia Pecandu yang sedang sakaw kemungkinan besar akan berbuat kriminal untuk memenuhi kebutuhan putaw-nya. Pemakaian jangka panjang akan menyebabkan penyumbatan oleh kristal-kristal berwarna biru di dalam pembuluh darah di sekitar tangan, kaki, leher, dan kepala sehingga menjadi benjolan keras seperti bisul di dalam tubuh, jika penyumbatan ini munculnya di daerah otak maka besar kemungkinan ia akan mati. Selain itu pemakaian jangka panjang dari putaw juga akan mengakibatkan kebutaan, kerusakan pada organ tubuh seperti liver, ginjal, organ pencernaan, dan paru-paru. Ingat! sekali saja mencoba dapat dipastikan anda akan terjerumus ke dalamnya. Menurut berbagai kesaksian dari para pekerja krematorium (pembakaran jenazah) yang mereka temukan setelah mereka menumbuk jenazah yang telah dibakar dan yang meninggal karena putaw, mereka sering mendapati kristal-kristal kecil dan bentuknya agak panjang berwarna biru terang yang tidak hancur terbakar walaupun telah dikremasi. Hal ini memang belum dibuktikan oleh ilmuwan dan dokter.

Selasa, 14 Juli 2015

Narkoba Jenis CC-4

JAKARTA - Jajaran Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri menemukan narkotika jenis baru berbentuk perangko atau yang lebih dikenal CC4, saat membongkar sindikat bisnis haram berlevel internasional dengan pengendali utama narapidana mati Freddy Budiman. Efek narkotika baru ini lebih berbahaya dari ekstasi.
"Narkoba baru berbentuk perangko efeknya tiga kali dari ekstasi yang ada," kata Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso saat paparan barang bukti dan tersangka jaringan narkotika Freddy Budiman di CBD Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (14/4).
Menurut jenderal yang akrab disapa Buwas itu, narkotika ini termasuk golongan 1 dan sangat berbahaya. Meski dianggap narkotika jenis baru, namun pengaruhnya sangat kuat. "Pengaruhnya kuat, bisa membuat orang berhalusinasi. Bisa bikin bunuh diri," tegas mantan Kapolda Gorontalo, itu. 
Kata Buwas, dalam operasi tersebut pihaknya berhasil mengamankan barang bukti CC4 yang diduga berasal dari Belgia sebanyak 122 lembar. 
Polri, lanjut Buwas, akan bekerjasama dengan instansi terkait untuk mencegah peredaran narkoba jenis baru yang dapat menghancurkan generasi muda ini. "Karena narkoba ini efeknya lebih besar," ujar alumnus Akpol 1984 ini.
Seperti diketahui dalam operasi pembongkaran jaringan ini, Bareksrim mengamankan belasan pelaku. Selain Freddy Budiman, 38, yang selama ini mendekam di Lapas Nusa Kambangan, polisi juga mencokok Yanto, 50; Aries, 36; Latif, 34; Gimo, 46; Asun, 42; Henny, 37; Riski, 22; Hadi, 38; Kimung, 31;  Andre, 30; dan Asiong, 50. 
Satu lainnya adalah WN Belanda, Laosan alias Boncel yang kini masih buron dan diketahui keberadaannya tak ada di Indonesia.
Selain itu, Bareskrim menyita 50 ribu butir ekstasi diduga dari Belanda. Ada juga 800 gram sabu-sabu dari Pakistan, serta 20 handphone. 
Kemudian satu mesin cetak ekstasi, satu tabung reaksi, 25 kilogram bahan baku ekstasi, 10 kilogram bahan pelarut, masing-masing satu timbangan digital, manual, alat pemanas, pendingin, alumunium foil dan penyaring.
Pabrik narkotika yang dibongkar juga tak tanggung-tanggung. Menurut Kabareskrim dalam satu jam bisa memproduksi ribuan butir pil ekstasi. "Pabriknya bisa mencetak 50 ribu pil dalam satu jam,

Jumat, 20 Maret 2015

9 Efek samping mengonsumsi alkohol

 Beberapa jenis minuman beralkohol tertentu mungkin menyehatkan jika dikonsumsi. Namun ternyata ada efek samping dari mengonsumsi alkohol bagi kesehatan. Apa saja? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Mag for Women berikut ini.
HatiKebiasaan minum alkohol berlebihan bisa merusak hati secara pelan-pelan. Tanpa sadar, hati terancam mengalami kerusakan jika konsumsi alkohol tidak dihentikan.
MabukSalah satu efek alkohol yang langsung bisa dirasakan adalah mabuk dan hangover keesokan harinya. Gejala hangover biasanya berupa sakit kepala, lemas, mual, dan tidak enak badan.
MentalAlkohol bukan cuma memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga mental. Konsumsi alkohol pun sering dikaitkan dengan pendapat yang buruk akibat gagal fokus terhadap suatu hal.
MasyarakatDi beberapa tempat, minum alkohol mungkin sudah menjadi hal yang wajar dilakukan. Namun masih banyak pula masyarakat yang memandang rendah dan buruk orang-orang yang mengonsumsi alkohol.
MataKonsumsi alkohol mengganggu regulasi air di dalam tubuh. Akibatnya, akan timbul kantung pada mata seperti kurang tidur di keesokan harinya setelah mengonsumsi alkohol berlebihan.
MulutBau mulut peminum alkohol bisa dibilang sangat tidak sedap. Tentu saja hal ini menjadi penghilang daya tarik seseorang yang suka minum alkohol.
TertipuKarena mental juga terkena efek konsumsi alkohol, banyak pria menganggap wanita jadi terlihat lebih cantik ketika mereka mabuk. Hal serupa juga terjadi pada wanita. Sehingga mereka seolah tertipu dengan pandangannya sendiri.
KecelakaanMabuk dan mengendarai kendaraan adalah dua hal yang sebaiknya tidak dilakukan bersamaan. Sebab selain membahayakan nyawa sendiri, besar risiko kecelakaan yang terjadi.
JaninIbu hamil pun sebaiknya menghindari konsumsi alkohol. Sebab alkohol bisa menghambat pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko bayi lahir cacat.
Itulah berbagai efek samping mengonsumsi alkohol. Meski minum alkohol punya beberapa manfaat, namun konsumsi berlebihan ternyata buruk bagi kesehatan
9 Efek samping mengonsumsi alkohol

EFEK SAMPING & CIRI – CIRI PECANDU NARKOBA

EFEK SAMPING & CIRI – CIRI PECANDU NARKOBA
Efek narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara pemakaian, pemakaian sebelumnya dan harapan pengguna. Selain kegunaan medis untuk mengobati nyeri, batuk dan diare akut, narkotika menghasilkan perasaan “lebih membaik” yang dikenal dengan eforia dengan mengurangi tekanan psikis. Efek ini dapat mengakibatkan ketergantungan. tanda tanda fisik, dapat dilihat dari tanda – tanda fisik si pengguna, seperti :
1. mata merah
2. mulut kering
3. bibir bewarna kecoklatan
4. perilakunya tidak wajar
5. bicaranya kacau
6. daya ingatannya menurun
Ada pun tanda – tanda dini anak yang telah menggunakan narkotik dapat dilihat dari beberapa hal antara lain :
1. anak menjadi pemurung dan penyendiri
2. wajah anak pucat dan kuyu
3. terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak
4. matanya berair dan tangannya gemetar
5. nafasnya tersengal dan susuh tidur
6. badannya lesu dan selalu gelisah
7. anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menantang orang tua
Lalu bagaimana mengetahui bahwa anggota keluarga jadi pecandu obat terlarang itu? Mardan Sadzali memberikan ciri-ciri yang mudah diketahui pada pecandu narkoba.
• Pecandu daun ganja : Cenderung lusuh, mata merah, kelopak mata mengattup terus, doyan makan karena perut merasa lapar terus dan suka tertawa jika terlibat pembicaraan lucu.
• Pecandu putauw : Sering menyendiri di tempat gelap sambil dengar musik, malas mandi karena kondisi badan selalu kedinginan, badan kurus, layu serta selalu apatis terhadap lawan jenis.
• Pecandu inex atau ekstasi : Suka keluar rumah, selalu riang jika mendengar musik house, wajah terlihat lelah, bibir suka pecah-pecah dan badan suka keringatan, sering minder setelah pengaruh inex hilang.
• Pecandu sabu-sabu : gampang gelisah dan serba salah melakukan apa saja, jarang mau menatap mata jika diajak bicara, mata sering jelalatan, karakternya dominan curiga, apalagi pada orang yang baru dikenal, badan berkeringat meski berada di dalam ruangan ber-AC, suka marah dan sensitive.
Pesan Admin
Silahkan tinggalkan komentar, pertanyaan, pendapat, atau curahan hati. Kami akan berusaha untuk menanggapi setiap komentar yang ada. Partisipasi Anda akan sangat berarti bagi kelangsungan dan pengembangan blog ini. Terima kasih.
ARTIKEL TERKAIT

Narkotika

Sebagai contoh, untuk masyarakat di pedalaman Sumatera, mengkonsumsi daun ganja (Cannabis atau Marijuana) sebagai bumbu masakan adalah hal yang wajar. Sebab, sebagai pohon yang tumbuh liar di hutan-hutan pelosok Sumatera, seperti Aceh, tentunya dapat dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk bahan masakan keluarganya yang berfungsi sebagai penyedap.
Atau bila kita pergi ke rumah sakit, maka narkoba jenis Morfin sering dipakai pihak kedokteran untuk obat kebal. Jika ada sebuah operasi untuk seorang pasien, mau tidak mau pihak rumah sakit atau tim medis akan memberikan suntik baal (kebal) agar tidak merasa sakit saat dilakukan operasi.
Sebenarnya menurut definisi narkoba itu sendiri merupakan obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, sehingga dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, serta mengurangi rasa nyeri bagi pengguna.
Untuk itu seyogyanya hanya dipakai oleh pihak kedokteran atau tim medis serta para peneliti di laboratorium tertentu yang berguna untuk melaporkan hasil penelitiannya pada masyarakat luas. Tetapi sayangnya, terkadang penggunaan narkoba malah disalahgunakan oleh orang atau pihak tertentu yang bukan kepentingannya
Seperti contoh, ganja yang semestinya untuk hal positif, karena disalahgunakan malah menjadi negatif dan sama sekali tidak bermanfaat. Sebab, ganja tersebut dipakai untuk bersenang-senang atau euforia sesaat dengan menghisapnya yang dibuat seperti lintingan rokok. Akibat semakin luasnya penyimpangan yang dilakukan, terutama kalangan remaja, membuat ganja dimasukkan sebagai zat terlarang yang berada dalam golongan satu dengan heroin.
Hampir serupa dengan ganja, pemakaian narkoba jenis serbuk putih seperti Heroin, Kokain atau Morfin digunakan untuk bersenang-senang sesaat. Melalui efek sampingnya yang menimbulkan euforia dan halusinasi, narkoba seperti itu malah membuat penggunanya seperti orang yang tidak sadar.  
Atau dengan kata lain, mengkonsumsi narkoba seperti itu sama saja dengan menjerumuskan pemakainya dalam ketidakjelasan masa depan. Karena hanya senang sesaat yang didapat, namun efek ketagihan dengan bahaya latin kerusakan mental jika dikonsumsi terus menerus akan merenggut sang pemakainya.
Berikut ini adalah beberapa jenis narkotika, psikotropika dan zat adiktif atau narkoba yang banyak beredar di masyarakat luas, yaitu:
1.   Ganja / Maryuana / Cannabis Sativa / Gele / Cimeng
Tumbuhan seperti ini yang bagiannya banyak dipakai seperti daun, bunga, biji dan batang, awalnya berfungsi untuk mengatasi keracunan dan penyedap bumbu masakan. Hanya saja, setelah banyak disalahgunakan, cimeng atau gele yang di masyarakat dikenal dengan bahasa slang dari arti ganja itu, dijadikan bahan campuran untuk lintingan rokok.
Ciri-ciri bagi orang yang baru memakai ganja untuk pertama kali adalah:
- Mata terlihat merah
- Tubuh terasa lemas dan tampak kelelahan
- Bola mata menjadi besar
- Pikiran seperti berkunang-kunang
- Ada perasaan gelisah namun dari luar terlihat senang
Sementara itu, efek buruk dari mengkonsumsi ganja adalah:
- Daya tangkap syaraf otak berkurang
- Penglihatan mata terasa kabur dan samar
- Kurangnya konsentrasi
- Pasokan sirkulasi darah ke jantung berkurang
- Sering terlihat salah tingkah dalam aktivitas yang dilakukan
Sedangkan bagi pecendu yang merasa enak dalam mengkonsumsi ganja, terlihat seperti:
- Rasa gembira yang berlebihan (Euforia)
- Percaya diri yang meningkat pesat
- Indera pendengaran lebih aktif dan peka
2. Morfin
Morfin adalah semacam zat senyawa yang merupakan perpaduan hasil ekstraksi dari opium dengan zat kimia tertentu untuk menghilangkan rasa sakit bagi pasien yang menderita penyakit tertentu. Sejatinya, morfin dapat meminimalisir rasa sakit, mengurangi rasa lapar, dan merangsang batuk.
Hanya saja efek samping yang disebabkan juga tidak kalah buruknya yang menurut hasil penelitian adalah menderita susah tidur (insomnia) dan mimpi buruk. Dewasa ini, penggunaan morfin di kalangan medis telah banyak diganti dengan obat-obatan lain yang memiliki kegunaan sama namun ramah bagi pemakainya.
3. Heroin
Dapat disebut sebagai keturunan morfin atau opioda semisintatik dengan proses kimiawi yang dapat menimbulkan ketergantungan dan kecanduan yang berlipat ganda dibandingkan morfin. Heroin banyak dipakai para pecandunya dengan cara menyuntik heroin ke otot atau urat/ pembuluh vena di kulit, karena ketidaktahuan atau memang sengaja berbuat seperti itu untuk menimbulkan efek euforia dan histeris.
4. Kokain
Bubuk kristal berwarna putih yang didapat dari hasil ekstraksi  dengan daun coca (erythoroxylon coca) dapat membuat rangsangan pada sambungan syaraf dengan cara diminum atau mencampurnya dengan minuman yang digunakan tim medis di dunia kedokteran.
Hanya saja, setelah sampai di masyarakat luas, kokain ini disalah gunakan menjadi sejenis zat atau obat perangsang dengan cara disuntik ke pembuluh darah atau dihirup dari hidung dengan sebuah pipa kecil. Sama halnya dengan  yang dilakukan oleh suku Indian di benua Amerika, oleh penduduk setempat kokain digunakan untuk mendapat efek stimulan dalam bertempur kepada musuh-musuhnya.
Akibat penggunaan dari kokain menurut penelitian hanya dirasakan sebentar saja, yaitu tidak sampai lima belas menit yang meliputi rasa senang, pede, terangsang, dan menambah tenaga serta stamina. Hanya saja setelah seperempat jam itu, maka perasaan enak akan hilang seketika dan berubah menjadi rasa lelah yang berkepanjangan. Selain itu pengguna juga dapat mengalami depresi mental dan ketagihan untuk menggunakannya lagi, lagi, dan lagi sampai mati.
Efek psikologis atau mental yang didapat dari pemakaian kokain adalah:
- Darah tinggi
- Sulit tidur
- Bola mata menjadi kecil
- Nafsu makan menjadi hilang yang menyebabkan kurus
- Jantung berdetak lebih cepat
- Perasaan tidak menentu dan sebagainya.
5. Shabu-shabu
Sejenis nama yang identik dengan masakan Jepang, namun shabu-shabu ini yang bernama Metamfetamina, adalah sebuah serbuk berwarna putih kristal. Awalnya dibuat pada akhir abad 20 untuk mengobati gangguan
#
Sebagai contoh, untuk masyarakat di pedalaman Sumatera,  bagi penderita hiperaktifitas, yaitu seseorang yang tidak bisa diam.
Tetapi seiring berjalannya waktu, shabu-shabu malah disalahgunakan dengan pemakaian yang menyimpang. Di Indonesia sendiri banyak selebritis, olahragawan dan musisi yang karirnya hancur akibat mengkonsumsi narkoba jenis ini. Shabu-shabu sendiri sejatinya adalah berbentuk pil, namun karena banyak disalahgunakan menjadi serbuk yang pemakaiannya menggunakan kertas alumunium yang dibakar dan asapnya dihisap melalui hidung dengan memakai botol kaca yang dibuat khusus bernama bong.
Beberapa akibat yang dihasilkan dari Shabu-shabu adalah:
- Jantung terasa berdebar-debar
- Suhu badan naik
- Tidak bisa tidur hingga wajah terlihat pucat
- Timbul euforia yang tinggi hingga halusinasi
- Nafsu makan menghilang
- Gigi menjadi rapuh karena kekurangan kalsium
- Dan, depresi berkepanjangan
Dari beberapa uraian kelima contoh jenis Narkoba tersebut, seyogyanya untuk dihindari penggunaannya. Agar, jangan sampai generasi masa depan nanti terjerumus kedalam kegelapan karena sudah menjadi pecandu yang dapat merusak mental dan akhlaknya.

Alprazolam

Alprazolam adalah obat yang termasuk dalam kelompok benzodiazepines. Biasanya obat ini digunakan untuk mengatasi kecemasan dan serangan panik. Obat ini membuat penderita merasa lebih tenang dan tidak terlalu tegang. Dosis obat ini sebaiknya diambil yang paling rendah dengan frekuensi paling pendek sesuai dengan gejala yang ada.
Alprazolam-Alodokter
Obat ini bekerja di dalam otak dan saraf untuk menghasilkan efek menenangkan dengan meningkatkan efek dari zat kimia alami dalam tubuh yang disebut GABA atau gamma aminobutyric acid. Setelah pengobatan selama empat minggu, peninjauan ulang sebaiknya dilakukan dilakukan jika ingin diperpanjang. Maksimum penggunaan obat ini umumnya adalah 3 bulan.

Tentang Alprazolam

Jenis obatObat benzodiazepine
GolonganObat resep
ManfaatMengatasi kecemasan, serangan panik, kecemasan yang berkaitan dengan depresi
Dikonsumsi olehDewasa
Bentuk obatTablet, cairan oral, obat larut
Alprazolam adalah jenis obat keras yang diberikan sesuai dengan resep dokter. Pastikan untuk mengikuti resep yang disarankan oleh dokter berdasarkan kondisi kesehatan Anda. Tanyakan kepada dokter sebelum Anda mulai meminum obat ini untuk mengetahui risiko dan manfaatnya.

Peringatan:

  • Berhati-hatilah dan beri tahu dokter jika Anda alergi dengan kelompok obat benzodiazepine atau alergi lainnya.
  • Jika mengonsumsi obat ini, sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan alat berat. Obat ini bisa menyebabkan pusing dan mengantuk. Orang-orang lanjut usia akan lebih sensitif dengan alprazolam. Mereka cenderung lebih mengantuk dan bisa mengalami gangguan keseimbangan.
  • Bagi wanita hamil, sesuaikan dosis dan pemakaian berdasarkan anjuran dokter. Obat ini bisa berbahaya bagi janin jika diminum dalam dosis tinggi.
  • Ibu yang sedang menyusui tidak dianjurkan untuk mengonsumsi alprazolam karena dapat berdampak pada bayi melalui ASI.
  • Terdapat kemungkinan Anda kesulitan mengingat kejadian sejak mengonsumsi obat ini hingga efek dari obat menghilang. Untuk mengurangi dampaknya, Anda butuh tidur yang cukup setelah minum obat ini.
  • Jika tidak sengaja melewatkan dosis meminum alprazolam, disarankan segera meminum begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan mengganti jadwal yang terlewat dengan menggandakan dosis alprazolam berikutnya.
  • Berhenti mengonsumsi obat ini perlu dilakukan secara bertahap dengan mengurangi dosis secara perlahan-lahan. Langsung berhenti mengonsumsi alprazolam secara mendadak dapat menimbulkan efek buruk seperti kejang-kejang.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Alprazolam

Alprazolam umumnya diberikan sebanyak 0.25-0.5 mg, 2-3 kali sehari. Dosis maksimum alprazolam adalah 4 mg per hari. Dosis akan diberikan sesuai dengan kondisi kesehatan, umur dan respons pasien terhadap obat ini. Peningkatan dan pengurangan dosis obat ini perlu dilakukan secara bertahap untuk meminimalisasi efek samping dan gejala putus obat.

Mengonsumsi Alprazolam dengan Benar

Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi alprazolam. Keberhasilan obat ini juga tergantung pada cara mengonsumsi dengan benar.
Usahakan untuk mengonsumsi alprazolam pada waktu yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya. Jangan mengubah dosis alprazolam kecuali disarankan oleh dokter Anda. Jika Anda melewatkan satu jadwal, segera konsumsi jika jadwal berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan mengonsumsi dua dosis sekaligus untuk menggantikan dosis yang terlewat.
Obat ini bisa menyebabkan gejala-gejala kecanduan. Jadi jika ingin menghentikan pemakaian alprazolam, ikuti anjuran dari dokter. Jangan berhenti atau melanjutkan mengonsumsi alprazolam kecuali disarankan dokter. Dosis obat bisa dikurangi perlahan sebelum akhirnya dihentikan. Hal ini dilakukan untuk menghindari gejala putus obat atau menyebabkan penyakit awal kembali.

Kenali Efek Samping  dan Bahaya Alprazolam

Alprazolam akan diberikan oleh dokter jika manfaatnya lebih banyak daripada efek samping yang ditimbulkan. Reaksi tiap orang terhadap obat ini berbeda-beda. Sulit menentukan efek samping mana atau apakah Anda akan merasakan efek samping. Yang terpenting, beri tahu dokter jika Anda bermasalah dengan obat yang dikonsumsi.
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah:
  • Mudah mengantuk
  • Pusing
  • Peningkatan produksi air liur
  • Perubahan pada nafsu atau gairah seksual
  • Perubahan suasana hati
  • Gangguan ingatan
Jika terjadi efek samping yang sangat jarang terjadi seperti penyakit kuning, kejang-kejang, kesulitan berbicara, atau gangguan keseimbangan, segera temui dokter.